“Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat
dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan.”
Siapa yang peduli dengan karpet tua di depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mungkin hanya Mamen… dan cintanya. Ya, cinta yang diuji oleh Adriana dalam teka-teki demi teka-teki.
“Harinya adalah tiga hari setelah Fatahillah mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Masanya sampai pada Perang Diponegoro. Namun orang-orang merana itu tahu, saat mati, jasad mereka akan merana terkubur jauh dari tanah tumpah darah mereka sendiri. Aku yang menunggumu adalah Adriana, pada mimpinya yang tak pernah mati.”
Patung demi patung di Jakarta, museum, hingga kuburan Belanda menjadi simbol-simbol teka-teki cinta Adriana. Dibantu Sobar sahabatnya yang berotak encer, tekad Mamen membawanya kepada akhir, bahwa ternyata bukan hanya sejarah unik masa lalu yang tersimpan di benak Jakarta, namun pula impian dan cinta sejati.
***
Ditulis oleh dua anak muda yang bergelut dalam dunia entertainment, yaitu Fajar Nugros (Sutradara film ”Queen Bee”) dan Artasya Sudirman (VJ MNC Music Channel), membuat kisah pengejaran cinta ini ditulis dengan bahasa yang mengalir cepat, khas anak muda, kocak, dan seringkali dramatis. Novel ini dipenuhi dengan ide-ide yang berlompatan, serta kaya akan inspirasi dan petualangan. Dan, tentu saja, sejarah yang dikemas dengan sangat menarik.
”Kedua penulis ini telah berhasil keluar sebagai pemenang yang telah menaklukkan saya dalam berbagai ajuan teka-teki yang baru dapat saya pecahkan setelah kalimat demi kalimat dalam novel ini selesai saya baca…. Salut!”
Erros Djarot, Sutradara Film
“Sejarah, simbol-simbol, teka-teki, dan cinta. Kombinasi yang "mematikan". Saya suka paket.” ini.
Tasaro GK, Penulis Galaksi Kinanthi
”Jenius. Baru kali ini saya ikut berteka-teki dengan riang gembira sambil membaca sebuah novel. Fajar dan Artasya telah merajut sebuah kisah cinta biasa, menjadi sebuah kisah cinta yang seru, membuat kita tambah pintar (karena mengajak kita mengulik sejarah dan ada biologi tumbuhannya juga), dan... ini menimbulkan efek suspense yang benar-benar tersebar merata di tiap babnya. Salut buat Fajar dan Artasya.”
Ifa Avianty, Penulis novel Facebook on Love
dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan.”
Siapa yang peduli dengan karpet tua di depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mungkin hanya Mamen… dan cintanya. Ya, cinta yang diuji oleh Adriana dalam teka-teki demi teka-teki.
“Harinya adalah tiga hari setelah Fatahillah mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Masanya sampai pada Perang Diponegoro. Namun orang-orang merana itu tahu, saat mati, jasad mereka akan merana terkubur jauh dari tanah tumpah darah mereka sendiri. Aku yang menunggumu adalah Adriana, pada mimpinya yang tak pernah mati.”
Patung demi patung di Jakarta, museum, hingga kuburan Belanda menjadi simbol-simbol teka-teki cinta Adriana. Dibantu Sobar sahabatnya yang berotak encer, tekad Mamen membawanya kepada akhir, bahwa ternyata bukan hanya sejarah unik masa lalu yang tersimpan di benak Jakarta, namun pula impian dan cinta sejati.
***
Ditulis oleh dua anak muda yang bergelut dalam dunia entertainment, yaitu Fajar Nugros (Sutradara film ”Queen Bee”) dan Artasya Sudirman (VJ MNC Music Channel), membuat kisah pengejaran cinta ini ditulis dengan bahasa yang mengalir cepat, khas anak muda, kocak, dan seringkali dramatis. Novel ini dipenuhi dengan ide-ide yang berlompatan, serta kaya akan inspirasi dan petualangan. Dan, tentu saja, sejarah yang dikemas dengan sangat menarik.
”Kedua penulis ini telah berhasil keluar sebagai pemenang yang telah menaklukkan saya dalam berbagai ajuan teka-teki yang baru dapat saya pecahkan setelah kalimat demi kalimat dalam novel ini selesai saya baca…. Salut!”
Erros Djarot, Sutradara Film
“Sejarah, simbol-simbol, teka-teki, dan cinta. Kombinasi yang "mematikan". Saya suka paket.” ini.
Tasaro GK, Penulis Galaksi Kinanthi
”Jenius. Baru kali ini saya ikut berteka-teki dengan riang gembira sambil membaca sebuah novel. Fajar dan Artasya telah merajut sebuah kisah cinta biasa, menjadi sebuah kisah cinta yang seru, membuat kita tambah pintar (karena mengajak kita mengulik sejarah dan ada biologi tumbuhannya juga), dan... ini menimbulkan efek suspense yang benar-benar tersebar merata di tiap babnya. Salut buat Fajar dan Artasya.”
Ifa Avianty, Penulis novel Facebook on Love
February 17, 2010
Posted in |
Buku
|
17 Comments »
17Komentar:
nice post y sob..
hihihihi
nice post. :D
salam kenal..
tetap berkarya....