Top Komentator
Postingan
I am member of
Favourite Site
Blog Tetangga
- 'a i u e o' in my life ::
- ..:: n t a n
- Aan's Blog
- ABC & XYZ
- Ahmad Maulana
- Anak Sastra
- Andy Hardiyanti Hastuti
- Anglophile 06
- Ateh75
- Athifah Dahsyamar
- Between Me and my World
- Bizwud Blog
- Blog Ga Jelass
- Buku Harian Dhinna
- Cerita Anak Hujan
- Chordpoprock
- Computer and Technology
- Coretan Kehidupanku
- Daeng Rusle
- Elok Langita
- exJAMBRET
- exTUTORIAL
- FecesHouse
- GUBUK BLEKENYEK
- I am what I am
- Iahs Domus
- IAN OMSTER CAMP
- insanitis37
- Intan's Official Blog
- Ipul
- Kak Tina
- Kebahagiaan
- kebookyut
- Lonely Heart
- Manole' Camp
- Menulis Kreatif
- Modesty
- Paman Tyo
- planktonemon
- Rhapsody in Euforia
- Rinda's Blog
- Rumah Blogger
- Sang Pujangga
- Sekitar Kita
- Sisi Lain
- Subtitle Film
- T - R
- This is Real
- Tubir Blog
- Tulisan Byasa
Fan Box
Followers
Dan malam itu, kami kembali bercengkerama di atas sepasang bangku, di depan sebuah meja kayu yang rapuh termakan rayap. Seperti biasa, dia tak lupa menyuguhkan teh hangat dan beberapa potong singkong untuk kami nikmati bersama, bernostalgia di depan perapian-perapian kecil dengan kepulan asap hitam membumbung, meliuk-liuk dan lenyap membaur dengan hitamnya malam.
Ternyata bangku-bangku itu masih sama seperti dulu. Barang satu-satunya peninggalan ayah yang telah begitu banyak mendengar cerita anak manusia di dalam gubuk-gubuk reyot bersekat anyaman daun nyiur, yang tingginya tak cukup semeter dari permukaan tanah.
Di kala ia mulai bercerita, aku selalu menggenggam tangannya yang kasar, menyusuri tiap ruas permukaan kulitnya yang semakin kusam dan tipis termakan usia. Inilah ritual-ritual sederhana yang sering kami lakukan di penghujung malam. Di bawah desir angin yang membelai dedaunan kenari di atas gubuk kami. Sementara binatang-binatang di luar sana, pun turut diam terlarut dalam ritual itu.
Siang yang indah. Seindah perasaan Sani sore itu. Semua tergambar jelas dari binar matanya yang bening bulat selaksa bola pingpon. Dikelurkanya hape dari saku celana jeansnya. Mengutak-atik inbox messagenya dan sesekali tersenyum sumringah. Belasan SMS dari seseorang misterius membuatnya hidup di tengah rasa penasaran beberapa hari terakhir ini.
“namaku Ilman, Muhammad Ilman”
Orang itu memperkenalkan dirinya melalui SMS pada suatu malam. Dia adalah teman Sani di dunia maya. Mereka sempat beberapa kali chating dan SMSan sebelum akhirnya dia mengajak Sani ketemuan hari ini. Sani tak juga menolak karena ini merupakan kali pertama dia akan ngopi darat dengan teman dunia mayanya setelah tiga bulan yang lalu dia memutuskan untuk bergabung di Facebook, jejaring sosial terbesar dan terpopuler di dunia saat ini.
Selain itu, di pikiran Sani, Ilman adalah sosok pria yang baik, garing ditemani bercanda, nyambung diajak diskusi, tidak neko-neko dan tidak pernah menunjukkan tabiat yang mencurigakan. Semuanya terpadu dan melebur menjadi satu dalam diri Ilman yang Sani kenal, yang membuatnya dengan mantap dan tanpa ragu menerima mengiyakan ajakan lelaki misterius itu.
"What happen to you ? Kenapa telat ? Terus pake sandal pula, go out...!!"
Berondongan pertanyaan dari Pak Dosen itu tiba2 saja menghentikan langkahku yang sudah berada di ambang pintu kelasku. Bibirku keluh, tak mampu berkata apa-apa. Draft alasan yang telah aku rangkai di angkot, ternyata tak bisa direalisasikan. Aku hanya bisa tersenyum kecut sambil membalikkan badan dan menggaruk-garuk kepalaku yang sama sekali tidak gatal.
Tak mampu berkata apa-apa bukan karena aku tak punya alasan atas keterlambatanku pagi ini, keterlambatan yang cuma 10 menit dari jadwal yang sebenarnya. Dan mengapa aku tak pakai sepatu. Tapi semuanya percuma saja aku jelaskan panjang lebar ke arah Pak Dosen yang sudah terkenal kedisiplinannya se antero Fakultas Ilmu Budaya UNHAS. Semuanya akan percuma aku jelaskan karena kata-katanya pasti akan bermuara pada satu kata…”Go out..” dan setelah kepergianku, dia pasti akan bercerita panjang lebar di depan mahasiswanya, berkisah tentang orang-orang yang sering tidak disiplin dan tidak menghargai waktu.
…Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang. Tapi ketika cinta itu tulus, meskipun kalah, kamu tetap menang hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorg lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri….
***
Namanya Dinda. Aku sebut aja namanya kaya gitu, walaupun cuma sebatas kenal nama. Aku kenal sama dia karena aku memang sekelas dengannya, meskipun nggak se-angkatan. Namanya pun aku tidak nanya langsung ke dy, melainkan dari teman angkatannya yg dah lumaya akrab dengan aku.
“kakak naksir ya sama dy ?” tanya temannya di suatu hari
“haaahh…!! Nggak kok. Aq pengan tau aja namanya. Dy mirip banget ma temanq” jawabku beralasan
“jangan2 dy memang temanx kakak yg hilang, atau bisa juga dy keluarga temanx kakak. Ya khan ?
“entahlah….hehehe…!!!”
Walaupun aku tau bener klw itu pasti bukan teman aku yg hilang, apalagi keluarganya. Itu cuma alasan aku aja supaya bisa kenal nama gadis manis & pendiam itu. Sebuah jurus perkenalan yg telah ada sebelum Tyrex punah di atas jagad ini.
***
Sebelum ngelanjutin, dengan segenap kerendahan hati, izinkanlah aku berteriak sekali ini saja. Satu…dua…tiga.,,,!! AKU PENGEN KAAAWIIIIN...opssstt…!!! maksud gue, NIKAH. Hohohoho……
Mank beda ya kawin dengan nikah ?? Ya beda donkk…!! Kata orang nih, kawin itu bisa dilakuin dimana aja, dengan siapa aja dan oleh siapa aja. Ya iyalah…meong aja kalau pas lagi pengen gituan, dia pasti akan meraung-raung sampe teriakannya terdengar satu kecamatan. Kawin itu, ya kaya si kucing tadi. Nah kalau nikah, ya semacam ritual dan upacara buat menyatukan satu pasangan di dalam ikatan yg sah. Sehingga, bisa diakui di mata hukum maupun di mata agama. Kira-kira kaya gitu penjelasan singkatnya. Jadi, nikah dulu baru kawin…
Jujur, kadangkala aku bingung dan heran sendiri. Setan dari spesies mana sih yg rajin banget dan pantang nyerah buat ngobok-ngobok pikiranku, rasanya ngga ada menit dan tempat yg terlewatkan buat mikirin yg aneh-aneh kayak judul yg di atas. Ngga di angkot, di kelas, di kamar, bahkan di kamar mandi sekalipun (wueeekkk,,,,!! rantasa’).
Ketika teman-temanku pada semangat-semangatnya hunting gebetan lewat SMS pura-pura salah nomor, lewat FB, minta dicomblangin, dan macam2 teknik lucu lainnya, gue malah sibuk sendiri berkhayal sambil nulis2 daftar di dalam hati gue tentang kriteria cewe yg nantinya aku bersanding bersamaku menyelami bahtera rumah tangga menuju satu labuhan cinta yg abadi,,,(alaaah….!!). Aku type orang yg serius klw pacaran. Pengennya kalau punya pacar itu adalah dia adalah orang terakhir dalam hidupku. Dan hanya maut yg bisa misahin kami. Walalupun kenyataannya tak semudah yg dibaygkan
Nggak tau siapa yg sial sore itu. Entah gw yg sebelumnya juga kena marah dari spupuku gara2 kerjaan ngga beres-beres padahal dah mo balik lagi ke Makassar, ataukah mahluk kecil itu yg entah makan apa sebelumnya sampe akhirnya menjadi korban kebiadaban gw. Korban dari ketidakdisiplinan gw yg selalu melanggar aturan “DILARANG MENGHAYAL KETIKA MENGEMUDI”. Atau mungkin aja dy memang punya niat bunuh diri karena malu ibunya ternyata seekor anjing, sehingga akhirnya dia juga terlahir kaya gitu. Punya empat kaki, tapi ngga punya tangan. Susah klw mau dipakein baju, Ngga bisa bawa motor. Kemana2 jalan kaki, dan harus lari klw pengen cepat2 nyampe tujuan. Ribet kan…
Senja yg indah dengan semburat jingga menawan mengintip di balik helai-helai daun nyiur. Warnanya terbias di permukaan empang di sepanjang jalan. Sore itu jalan raya tidak terlalu padat. Hanya ada beberapa motor berlalu lalang. Dan juga beberapa orang yg menikmati senja dengan sepeda yg lagi ngetrend banget di kampungQ saat ini. Sedangkan yg lainnya, berlari-lari kecil dengan peluh membasahi tubuh mereka, termasuk cewe2 ABG yg sempat berpapasan dengan gw sore itu, menambah suasana senja semakin mempesona.
Dengan gaya cuek bebek sambil bersenandung lagu melankolis di sore hari, gw dengan kecepatan kendaraaan yg diatas rata-rata, persis banget dengan gaya pembalap lorong kalau lagi ngebut karena kebelet pipis di depan rumah gw. Terobsesi banget dengan Valentino Rossi. Pengen jadi pembalap, tapi ngga punya nyali, hingga akhirnya banting stir jadi tukang ojek musiman.
wakakakak.....Hihihihihih,,,Hohohoho,,,!!!
Lho...ko belum nulis apa2 sudah ngakak duluan sih.....
"Zhis,,,lo kehabisan obat ya ?"
Tanya seorang temanku yang kebingungan ngeliat tingkah gue yang kaya eneh dan lain daripada biasanya. Gue yang biasanya alim, ga banyak tingkah, lugu, pendiam, dan kalem kaya lembu tiba-tiba saja ketawa-ketiwi, ngakak dan cengar-cengir. Siapa yang ga heran coba, sekaligus was-was ngeliat tingkah gue. Takutnya gue terserang stress akibat beban sosial ngeliat perkelahian antara buaya yang ganas tapi ngga punya cukup banyak suporter melawan seekor cicak yang punya daya juang tinggi plus dukungan yang cukup banyak. Yang secara logika sudah bisa dipastikan klw buaya bakalan jadi pemenang. Tapi masalahnya, ini bukan pertarung fisik cuy. Ini pertarungan ideologi. Ga pandang ukuran badan maupun pendukung. Truzzz,,,,,hubungannya dengan gue yang ketawa sendiri apaaaaa,,,,??? Ga ada tuh.....!!! Lo aja yang kegeeran.......weeeee,,,,!!!
Keheranan teman-teman gue semakin menjadi-jadi dan tidak terbendung lagi ketika gue ngakak semakin keras. Eh...ni bukan heran lagi tapi dah menjurus ke jengkel dan marah pengen nimpukin gue pake botol galon yang baru aja diisi. Suara serak gue dianggap mengganggu konsentrasi mereka menyusun strategi di liga champion versi Football Manager 2007 alias FM 07 dengan musik dan lagu pengiring Mohabbatein, sebuah lagu India.
Dengarkan sugesti saya..
anda akan tertidur ketika melihat api menyala…
.....WUZZZ....!!!
seketika itu juga, si korban pun tertidur setelah melihat apa yang menyala
dan di luar kesadaran, dia menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan jujur
yang diajukan oleh sang pesulap "Uya Kuya"
Itulah salah satu scene dari sebuah reality show di SCTV, Uya emang Kuya, dah pernah liad belum ? acara ini merupakan sebuah acara sulap yang dilakukan di tempat keramaian dengan ramuan yang kocak dan unik, sehingga benar-benar menghibur dan tidak menegangkan seperti acara sulap kebanyakan. Yah....maklumlah . Hostnya aja si kocak nan jelle', Uya, yang merupakan eks personil Tofu. Aku ngga tau sejak kapan dia beralih haluan dari dunia nyanyi ke sulap. Sampe-sampe anaknya, CINTA yang belum kelas 1 SD, juga ikut-ikutan jadi pemain sulap dan punya acara sendiri kaya' bokapnya, Cinta Juga Kuya....
Aku sebenarnya bukanlah penggemar pertunjukan sulap. Ngga tau kenapa. Padahal kebanyakan teman-teman saya di kampus maupun di rumah, senang banget nonton acara The Master di RCTI yang sudah memasuki season ke-5 kalau ngga salah. Bahkan hafal banget nama pemainnya. Aku aja taunya si Limbad itu doang. Bukan karena performancenya yang menarik. Tetapi lebih karena personalitasnya yang nampak aneh dan terkesan mistis. Lebih cocok jadi penyihir daripada entertain. Makanya aku bisa kenal namanya. hehehe....(maaf yah om Limbad...!!)
About Me
Arsip
Kategori
- AngingMammiri (2)
- Anti Virus (1)
- Award (3)
- Blog (12)
- Buku (10)
- Cerpen (3)
- Cinta (56)
- Cuap-cuapku (43)
- English (7)
- Facebook (5)
- Film (4)
- Islami (1)
- Kampus (1)
- Kata-kata Bijak (9)
- Kesehatan (15)
- Kisah (1)
- Kompetisi (4)
- Lagu (1)
- Lucu (31)
- Musik (1)
- Pantun (8)
- Pendidikan (1)
- Puisi (1)
- Renungan (32)
- Semacam Opini (8)
- SMS (18)
- Tahukah Anda (76)
- Tips (25)
- Video (2)